Sebelumnya
saya mau bersyukur terlebih dahulu karena saya termasuk wanita kekinian yang
bisa dibilang gaul. Saya sudah mengenal twitter sejak 2009 lalu dan saya
bersyukur karena berkat twitter saya menjadi wanita yang bisa dibilang cukup
update untuk berita dalam maupun luar negeri. Beruntunglah bagi saya sebagai
salah satu dari jutaan manusia pencinta sepakbola khususnya Manchester United yang
memang sudah mengenal twitter maupun facebook, karena berkat media sosial itu
saya dapat memiliki kesempatan untuk bisa mengunjungi Inggris khususnya kota
Manchester secara GRATIS…TIS..TISSSSS! Beginilah sedikit cerita saya yang bisa
saya tuliskan disini.
Izinkan
saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu ya guys, nama saya Samirah dan
saya merupakan satu dari jutaan, miliaran bahkan triliunan fans Manchester
United. Sudah sejak kecil saya hidup di lingkungan keluarga yang memang
mencintai sepakbola. Ayah saya adalah orang pertama yang meracuni saya tentang
betapa indahnya menjadi seorang fans sepakbola. Bisa dibilang saya menjadi
asisten beliau ketika saya berumur 7th hingga 16th.
Asisten disini masih berhubungan dengan sepakbola pastinya. Di ajang penting
seperti piala dunia contohnya, saya diberikan tugas penting untuk mencatat skor
akhir di setiap pertandingannya. Siang dijadikan malam dan malam dijadikan
siang. Begitulah beliau, orang pertama yang menyakini saya kalau orang yang
‘Gila Bola’ itu memang ada di dunia ini. Hingga akhirnya saya menemani ayah
untuk menonton beberapa laga dan saya menikmatinya, sangat amat menikmatinya.
Keindahan permainan yang mereka pertontonkan, riuh ramai ribuan fans yang ada
di pinggir lapangan meneriakan beberapa nama pemain favoritnya, memberikan
dukungan melalui beberapa chant yang mereka
nyanyikan, simpati mereka kepada pemain yang keluar diganti dengan bertepuk
tangan serta empati yang mereka tunjukan ketika ada pemain lawan yang ditandu
keluar lapangan karena cedera. Semua keindahan yang tergambar indah ketika saya
menonton pertandingan sepakbola khususnya Manchester United. Pertama kali saya
mulai menyukai Manchester United itu ketika saya kelas 2 SMP. Ayah saya adalah
pencinta The Blues Chelsea dan saya pernah mencoba menyukai Chelsea tetapi saya
tidak merasakan sesuatu yang spesial yang saya rasakan ketika saya menonton
Manchester United. Tentang ayah saya, beliau sudah meninggal ketika saya kelas
1 SMA tepatnya 2 tahun setelah beliau mewariskan kegilaan beliau tentang
sepakbola kepada saya. Terimakasih Abi atas warisanmu yang tidak ternilai
harganya ini.
Keinginan
saya untuk berangkat ke Old Trafford sudah saya impikan ketika kelas 2 SMP.
Saya menuliskan 1 dari 12 impian saya di dalam buku keramat saya.
Saya sering baca di google/media
sosial lain untuk sekedar mencari tahu tentang berbagai makanan enak di inggris,
tempat wisata yang bagus disana dan bagaimana sifat dan karakter orang inggris
itu. Bisa dibilang, selama saya hidup hingga detik ini saya mencintai dunia
sepakbola tanpa terkecuali. Saya mempelajari banyak tentang sepakbola begitupun
tentang sejarah Manchester United. Saya memiliki koleksi buku opa alex dan
sejarah Manchester United. Menjelang tahun baru, saya selalu berkata pada
keluarga saya tentang niat saya untuk menginjakkan kaki saya di Inggris
tepatnya kota Manchester dan lebih tepatnya di Old Trafford.
Mencabut beberapa rumput Old
Trafford dan saya figura-kan rumputnya. Itu adalah hal pertama yang akan saya
lakukan ketika nanti saya menginjakan kaki saya di Old Trafford. Menuliskan
nama ayah saya di salah satu kursi penonton di stadium Stamford Brigde chelsea
adalah hal kedua yang akan saya lakukan. Ini adalah satu dari rasa terimakasih
saya kepada beliau, karena berkat beliau juga saya menjadi seorang united fan. Yang terakhir mendapatkan tanda tangan Gerrard adalah hal ketiga yang wajib saya
lakukan. Akan saya persembahkan tanda tangan itu untuk seseorang yang saya
cintai tetapi sudah pergi meninggalkan dunia ini tepatnya 1 tahun yang lalu. . Bisa dibilang mereka termasuk
orang yang menegaskan saya bahwa tidak ada kata lain untuk tidak pergi ke
Inggris. Saya harus dan wajib berangkat ke Inggris untuk mereka orang yang saya cintai di dunia ini.
Saya penasaran bagaimana hangatnya united fans di Old Trafford ketika
Manchester United menang, khawatirnya united fans di Old Trafford ketika
Manchester United dalam posisi yang hampir kalah bahkan mengalami kekalahan dan
ketika Manchester United berada dalam kondisi terpuruk musim ini, rasanya saya
ingin sekali berada di Old Trafford dan melihat jelas kesetian mereka (United
Fans) untuk tetap mendukung bagaimanapun kondisi club saat itu.
Hanya 838 kata yang sanggup saya
ceritakan disini, tapi percayalah lebih dari ratusan, ribuan bahkan tak
terhingga kata yang mampu menggambarkan betapa saya menginginkan untuk pergi ke Inggris. Saya bersyukur karena saya diberikan
rasa percaya diri yang kuat oleh Allah sehingga saya selalu percaya jika suatu
saat nanti, keinginan saya untuk pergi ke Old Trafford diatas ini akan menjadi
nyata dan suatu saat nanti juga akan saya tuliskan pengalaman saya setelah berhasil menginjakan kaki di Inggris nanti, Amin.
Akhir kata saya ucapakan terimakasih kepada mister potato yang selalu menjadi teman bergadang saya selama ini dan terimakasih juga kepada semua pihak yang mengadakan lomba ini, karena berkat kalian-lah suara hati kami dapat terbaca oleh dunia, hehehe. Wassalam.
Selfie bareng Mister Potato |