Kamis, 13 Maret 2014

#TulangRusukKarbitan

Sebagai wanita yang pernah punya ‘Tulang Rusuk  Karbitan’ alias belum jadi tulang rusuk yang sebenarnya, saya telah lulus seleksi kak Indra untuk bisa mengikuti  #SayembaraTulangRusukSusu *Semoga gak dikira sombong, walaupun emang mau nyombong*.

Baiklah… beginalah cerita saya.

Seperti apa yang kak Indra bilang di blognya, sebagai wanita saya berada di posisi tulang rusuknya. Beh! Keren gak tuh, di cari-cari sama cowok-cowok yang lumayan ganteng. Eits. Kenyataannya gak se-keren itu kok. Tulang Rusuk Karbitan yang masih saya ingat itu namanya Indra. Sayangnya, bukan Indra Widjaya. Kalo Indra Widjaya sih insyaALLAH jadi tulang rusuk saya beneran #Ngarep. Fokus.. fokus..

Indra itu tetangga saya. Orangnya tinggi, putih, ganteng sih menurut saya. Harapan awal saya sih pengennya dia ngajak kenalan, minta no hp dan menyatakan cinta. Tapi, kenyataannya gak gitu. Waktu itu saya masih kelas 1 SMA dan dia juga SMA tapi gak tau kelas berapa, secara kita belum kenalan. Walaupun SMA kita beda, entah kenapa kita selalu disatukan dalam angkot yang sama *so sweet kan*. Hampir tiap hari kita satu angkot. Dia selalu duduk di pojok belakang sebelah kiri dan saya selalu ada di depannya, alias pojok belakang sebelah kanan. Satu minggu sudah kami selalu satu angkot dan duduk berhadapan tapi dia sama sekali tidak melirik saya ataupun sekedar menyapa. Mulai saat itu, saya sadar kalau dia adalah tipe lelaki berhati dingin alias cuek. Wanita mana yang mau suka sama lelaki berhati dingin kayak gitu? Ya jelas, Tidak ada Saya.

Sebagai wanita yang selalu mengutamakan harga diri, saya memutuskan untuk tidak lagi berharap mendapatkan hatinya walaupun hati ini pedih harus melupakannya #tsah. Tapi, rupanya takdir cinta masih berbaik hati pada saya ketika itu. Tepat hari ke-8 setelah kita selalu di tempatkan di angkot yang sama, sepertinya dia sudah menyadari bahwa ada bidadari cantik di dalam angkot yang dia tumpangi. Hari itu, dia senyum dan berkata “Hai, kamu anaknya Bu Sri ya? Aku Indra, salam kenal ya.” Oh..God. Apa mungkin selama delapan hari ini dia mencari tahu saya anak siapa, nama bapaknya siapa, anak keberapa, punya peliharaan apa, makanan kesukaan saya apa, lulusan dari SMP, SD dan TK mana? Gak selebay itu sih.

Setelah ngobrol panjang lebar di angkot, cerita sebenarnya tidak seperti itu. Selama delapan hari itu dia ingin sekali menyapa, tapi setelah melihat dari tatapan wajah saya, dia mengurungkan niat untuk itu. Dia bilang sih tatapan mata saya itu menyeramkan. Cuma gara-gara itu gak berani nanya? Hih.. payah! *Tapi kenyataannya saya masih tetap suka, jadi kalian bisa bilang saya yang payah disini.*

Setelah hari itu, setiap kita satu angkot dia bercerita banyak hal seru dan saya semakin menyukainya.  Singkat cerita, setelah 13 hari kita satu angkot bersama dan 6 hari kita mulai bercerita satu sama lain akhirnya dia memberanikan diri untuk meminta no handphone saya. Setiap waktu shalat dia selalu menyempatkan diri untuk sms saya “Udah adzan tuh, jangan lupa shalat ya ;).” Dia benar-benar calon imam yang baik, wahai Indraku. Kami semakin dekat dan mulai saat itu saya mulai menyadari ada yang salah dari hubungan kita. Sebagai pakar cinta yang sudah menyomblangkan lebih dari 6 orang, saya bisa menyadari bahwa tidak ada tanda-tanda keseriusan dari perhatian dia pada saya selama ini. Saya juga tidak melihat adanya binar-binar cinta yang muncul dimatanya ketika itu. Hingga akhirnya dugaan saya benar. Dia yang mulai berani mengungkapkan isi hatinya bercerita kalau dia sepertinya mulai menyukai seorang wanita dan dia adalah Siti (Nama disamarkan demi kebaikan saya pribadi) dia adalah tetangga kami juga dan ternyata dia satu sekolah bahkan satu kelas dengan Indra. Sesama kelas 3 SMA, diam-diam mereka sering mengerjakan tugas sekolah bersama di rumah Siti *Informasi terpercaya dari mata-mata saya, yang kebetulan tinggal di dekat rumah Siti.*Rasanya hati saya seperti disayat-sayat oleh pisau. Sakittttt. Jauh sebelum saya mengenal Indra, ternyata si Siti sudah terlebih dulu kenal sama Indra. Menurut cerita Indra, ternyata Indra pernah nembak Siti tapi belum ada respon yang baik dari dia. Akhirnya dia meminta bantuan saya, ternyata dia menanggapi serius cerita saya mengenai keberhasilan saya menjodohkan lebih dari 6 orang. Tentunya dia menganggap saya sebagai seorang mak-comblang yang handal. Duh, Indra! Tega sekali kau padaku. Begitu polos dan gampangnya kau mengatakan hal mengerikan itu pada hati saya yang suci ini.

Sebagai wanita yang memiliki harga diri, saya marah dong. Saya sudah terlanjur mengartikan semua ini dalam rangkaian pendekatan dia untuk mendapatkan saya. Tapi justru sebaliknya. Saya harus menerima kenyataan bahwa dia  sudah melukai hati saya. Setelah kejadian itu, saya tidak lagi mau satu angkot dengannya. Saya juga tidak membalas ataupun mengangkat teleponnya sama sekali. Saya seringkali menghindar ketika dia mulai mendekati untuk sekedar menyapa. Satu hal yang pasti ketika itu adalah saya tidak bisa semudah itu melupakannya. Saya Samirah, 16th yang gagal move on.

Setelah 2th berlalu, saya benar-benar kehilangan sosok Indra di hidup saya. Saya tidak tahu apa dia kuliah ataupun kerja. Tak ada kabar darinya, jelas saja mungkin dia bosan karena saya  tidak pernah menanggapinya lagi. Sedih ternyata harus menerima kenyataan dan harus menyelematkan harga diri tanpa memikirkan sedikitpun tentang hati kecil saya yang menginginkan kita seperti dulu lagi. Ummi pernah bilang kalau jodoh emang gak kemana. Sekuat apapun saya menginginkannya untuk menjadi tulang rusuk saya, ketika takdir tidak berkehendak saya  hanya bisa berterimakasih, karena mungkin bukan dia lelaki yang pantas untuk menjadi pendamping saya.

Setelah 2,5th berlalu, saya akhirnya melihat dia kembali ke tempat dimana kami saling melihat. Dia kembali pulang kerumah dan saya berusaha untuk memperbaiki semuanya dari awal. Saya yang pertama kali menyapanya dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa dengan kita dulu. Ternyata sapaan lembut saya sangat ditanggapi baik oleh Indra. Kami kembali seperti dulu. Kami mulai berbagi cerita mengenai semua hal yang kami tidak ketahui selama 2,5th ini. Ternyata dia tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi, melainkan dia memilih untuk bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar  di kota saya. Berita yang paling saya tunggu adalah dia masih jomblo, sama seperti saya. Singkat cerita, tidak lama dari pertemuan baru kami, dia menyatakan cinta pada saya dan saya menerima cintanya *Coba dari dulu*. Apakah saya senang? Biasa saja. Tidak ada perasaan yang begitu besar padanya lagi. Saya suka sama dia tapi tidak ada hal lain yang mendasari saya untuk tetap terus bersama dia.

Saya baru sadar, ternyata tidak semudah itu memiliki perasaan cinta sekuat saya mencintai Umi dan Abi sebagai orang berarti di hidup saya. Saya memang sudah berhasil memilikinya, tapi tidak ada perasaan bahagia seperti ketika pertama saya mengharapkan dia untuk menjadi tulang rusuk sejati kelak. Mulai dari pendekatan karakter satu sama lain lalu rasa saling memahami, kemudian keadaan dimana kita bisa saling melengkapi kekurangan kita masing-masing, tanpa sedikitpun mengumbar kelebihan masing-masing lalu tahap yang paling serius adalah timbulnya perasaan yang amat sangat kuat yang menjadikan dua orang menjadi terikat satu sama lain dan saling melindungi satu sama lain. Itu adalah tahapan ketika seharusnya saya menemukan tulang rusuk saya kelak. Oh iya, saya sama Indra sudah putus. Kami hanya pacaran selama 13 hari saja. Saya dengar sih, Indra sudah menikah dengan Siti. Tuhkan, bener kata Ummi kalo jodoh emang gak kemana.

Intinya sih, gak semua orang dengan mudahnya mendapatkan Tulang Rusuknya. Pacarannya lama, eh, nikahnya sama orang lain. Itu namanya gak jodoh.  Yang baik sih banyak, tapi soulmate hidup tuh cuma satu gak lebih. Inget Cuma satu!

Dear Tulang Rusuk saya, kamu harus inget kalo masih ada bidadari surga diantara bidadari-bidadari yang mengelilingimu sekarang (Re: Saya). Pesan saya ; Jangan merokok! Karena merokok itu membunuhmu. Sekian dan terimakasih.


Mohon maaf apabila cerita mengenai Tulang Rusuk Karbitan saya ini sangat singkat, karena saya samirah wanita 20th lebih 3 bulan sudah berhasil move on darinya. Jadi tidak begitu banyak ingatan dan cerita manis yang saya kenang dengannya. Mungkin suatu saat nanti, tidak ada lagi sedikitpun kenangan yang tersisa dengannya lagi, yang ada hanya sekumpulan cerita manis tentang aku dan kamu. Wahai calon Tulang Rusukku.

8 komentar:

  1. Pantesan aja menang #SayembaraTulangRusukSusu alur'a gak ribet, menarik! Ditunggu buku'a, de ;)

    BalasHapus
  2. Wuiih menang, selamat ya :D
    Semoga kelak dapetin tulang rusuk permanennya. Masih muda, jalan hidup masih panjang. Semangaaat :)

    BalasHapus
  3. Keren, ka ceritanya! Congrats menang #SayembaraTulangRusukSusu ;)

    BalasHapus
  4. aaaaaa keren, padahal masih pengen baca ceritanya lai. ditunggu loh buku" atau cerpen"nya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terimakasih yah sudah mau baca sampai akhir ;))

      Hapus