Jumat, 07 Desember 2012

Kekalahan timnas adalah kekalahan kami juga

Sejak tanggal 24 november gelaran piala AFF suzuki cup digelar kembali. Sekedar menginatkan saja tahun lalu timnas Indonesia sebenarnya bisa saja menjadi juara AFF yang ketika itu Indonesia menjadi tuan rumah kalau saja kita tidak dikalahkan oleh malaysia di final. Ketika itu atmosfer dab dukungan untuk timnas Indonesia benar-benar sangat luar biasa , bahkan menyita perhatian dunia sampai-sampai defender Manchester United Rio ferdinand, Ex pemain liverpool Ryan Babel & Cesc Fabregas juga mengungkapkan ekpresi kegembiraanya di situs jejaring sosial twitter : 






Memang sangat mengangumkan , buat gue sebagai pencinta bola itu adalah hal yang sangat luar biasa. Suporter yang setiap hari memenuhi setiap sudut demi sudut bangku di GBK hanya untuk mendukung Garuda. Kekecewaan itu datang ketika tim Garuda dikalahkan oleh malaysia di GBK. Sangat disayangkan memang tapi begitulah sepak bola tidak bisa di prediksi begitu saja. Sepak bola adalah sebuah permainan selama 90 menit dan apa yang akan terjadi selama 90 menit itu tidak bisa di prediksi hanya dengan melihat catatan sejarah/ materi pemain. 

Gelaran AFF tahun ini memang sangat amat berbeda dengan tahun sebelumnya. Kisruh yang terjadi di PSSI membuat semua berjalan tidak sesuai harapan. Banyak pemain yang layak itu bermain di AFF tapi karena alasan pemain itu berada di club dibawah naungan PSSI (ilegal) pemain itu tidak diizinkan membela timnas. Banyak masalah yang sangat rumit terjadi hingga akhirnya pemain-pemain yang dipilih untuk mebela timnas hampir tidak sama dengan pemain yang membela AFF tahun lalu. Banyak pemain-pemain yang kurang dikenal namanya ada juga pemain naturalisasi yang di datangkan. Hingga akhirnya memicu kemarahan suporter timnas yang menyayangkan hal itu. Gue pribadi awalnya tidak memikirkan itu  karena menurut gue tidak pantas kita menyalahkan pemain yang sebenarnya ingin bermain membela timnasnya tapi sekali lagi gue katakan sebenrnya ada pemain yang lebih layak membela timnas di AFF. Awalnya saya berfikir jika siapa saja berhak untuk membela timnas tapi sekali lagi hal itu tidak sepenuhnya benar. Konflik yang terjadi, pembentukan pemain secara dadakan itu menampakan akibatnya. Langkah Indonesia di group B piala AFF bisa dibilang sangat berat. Indonesia yang se group dengan Laos,Malaysia dan Singapur. Bahkan hingga pertandingan ketiga pun semua tim masih bisa lolos ke semifinal. Dipertandingan terkahir Indonesia melawan lawan yang bisa dibilang sangat tidak asing lagi yah Malaysia. Awalnya gue optimis karena di pertandingan sebelumnya Indonesia berhasil menglahkan singapur 1-0 yang pada waktu itu singapur berhasil mengalahkan malaysia dengan skor telak 0-3. Tapi itulah sepak bola tidak semua bisa di perkirakan hasilnya begitu saja, semua bisa saja terjadi. Petaka itu datang ketika Indonesia kebobolan 1-0 oleh malaysia, padahal di menit-menit awal Indonesia bukan tidak memiliki peluang bahkan bisa dibilang peluang-peluang Indonesia sangat banyak. Ketika Indonesia tertinggal 1-0 timnas bermain kebingungan, lini belakang yang terlihat kacau menghasilkan kita kebobolan lagi 2-0 pada saat itulah Indonesia bermain kurang baik. Hingga akhirnya timnas kalah 2-0 dari malaysia dan timnas gagal masuk ke semifinal mengulang prestasi buruk pada tahun 2007 silam. Banyak yang mengatakan kekalahan timnas itu karena konflik yang terjadi. Tidak munafik memang kekalahan timnas itu karena konflik yang terjadi akhir-akhir ini. Pemain yang sebernya kurang pengalaman di ajang sebesar AFF ini menjadi tumpuan kita untuk memenangkan piala AFF. Berat memang karena, karena ini bukan salah pemain. Pemain tak berhak disalahkan, pemain itu hanya ingin bermain membela timnas dibawah konflik yang terjadi di AFF hal yang seharusnya menjadi sebuah ajang untuk membuktikan diri pemain-pemain yang baru itu tapi itu semua tidak terjadi. Mereka bukan tidak layak bermain di timnas tapi belum saatnya mereka untuk bermain di timnas. Tidak senggampang itu membentuk 11 pemain terbaik secara dadakan. Kecewa itu pasti ,siapasih yang gak kecewa kalau timnas kita tidak bisa melaluju ke semifinal tapi sekali lagi itu bukan salah pemain. Kalau pemain udah ada di lapangan garuda di dadanya itu bukan mengatakan pantas/ tidak pantas karena disaat itulah kita harus memberikan dukungan kepada mereka apapun yang terjadi toh pada dasarnya mereka sedang berjuang untuk mengharumkan Indonesia. Itulah sedikit curahan hati dari seorang penggemar sepak bola yang menginginkan perubahan kearah yg lebih baik buka malah sebaliknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar